Powered By Blogger

Rabu, 12 Maret 2014

"Belajar" Dihafal atau Dipahami ?


"Belajar" Dihafal atau Dipahami ? 

         Belajar ialah sebuah perubahan dalam diri yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau pun latihan yang telah diperkuat. Belajar merupakan akibat dari adanya sebuah stimulus yang menghasilkan respon tertentu. Ketika kita telah belajar maka kita akan menunjukkan perubahan perilaku. Dalam sebuah proses belajar mengajar di sekolah stimulus berasal dari guru berupa apa saja yang ia sampaikan pada muridnya, sedangkan respon berasal dari murid berupa reaksi atau tanggapan dari stimulus yang diberi oleh guru tersebut. Kita tidak dapat mengamati dan mengukur proses yang terjadi antara stimulus dan respon, tetapi kita dapat mengamati stimulus dan respon. Maka dari itu stimulus yang diberikan oleh guru dan respon yang diterima oleh murid harus dapat kita amati dan ukur.
         Ada empat tahapan belajar manusia, yaitu:
1.Inkompetensi bawah sadar
        Tidak tahu bahwa ia tidak tahu. Kondisi disaat kita mengetahui kalau ternyata kita tidak tahu. Orang-orang yang berada dalam keadaan ini kemungkinan besar akan mengambil resiko, memapar diri pada bahaya atau kerugian untuk alasan sederhana yang sama sekali tidak mereka sadari bahwa itulah yang mereka lakukan.

2.Inkompetensi sadar
        Tidak tahu bahwa ia tahu. Pengakuan sadar pada diri sendiri bahwa kita tidak tahu bahwa kita tidak tahu apa yang dapat kita lakukan, dan penerimaan penuh atas kebodohan kita.

3.Kompetensi bawah sadar
        Tahu bahwa ia tahu. Tahap seorang yang sedang melakukan sesuatu dan bahkan mungkin tidak tahu bagaimana ia melakukan hal tersebut secara terperinci. Karena ia telah membangun pengalaman dan mencapai kompetensi bawah sadar itu selama beberapa tahun.

4.Kompetensi sadar
        Tahu bahwa ia tidak tahu. Ketika kita mulai memiliki keahlian atas sebuah subjek, tetapi tindakan kita belum berjalan otomatis. Pada belajar yang ini, kita harus melaksanakan semua tindakan dalam level sadar. Pada tahap ini, reaksi kita jauh lebih lamban ketimbang reaksi para pakar.
         Dalam belajar kita juga harus memperhatikan bagaimana cara pembelajaran yang cocok untuk kita agar dapat memaksimalkan upaya dan hasil yang akan didapat. Pembelajaran ialah proses atau cara untuk menjadikan orang untuk belajar, yang bersifat teoritis dan dengan demikian tidak secara langsung dapat diamati. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan seorang pendidik agar dapat proses pengambilan ilmu dan pengetahuan.
         Aspek kunci dari suatu pembelajaran berupa konseptual. Karna tujuan dari pembelajaran berupa membantu untuk memahami konsep dalam suatu subjek, dan bukan hanya mengingatkan fakta yang terpisah. Karna konsep itu sendiri berupa bagian utama dari pemikiran. Konsep itu sendiri berupa kategori-kategori yang mengelompokkan objek, kejadian, dan karakteristik berdasarkan properti umum. Dalam konsep menekankan fleksibelitas untuk mengingat hal yang ingin kita ingat dan pahami secara seutuhnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Sehingga membantu proses mengingat menjadi lebih efisien untuk dilakukan oleh tiap-tiap individu. Beberapa konsep juga ada yang sangat kompleks, membingungkan, dan bersifat abstrak.
         Aspek penting dari pembentukan atau formasi konsep adalah mempelajari cirri utamanya, atributnya, atau karakteristiknya. Ini adalah elemen defenisi suatu konsep, dimensi yang membuatnya berbeda dari konsep lain. Seperti konsep buku  yang ciri utamanya adalah lembaran kertas yang berjumlah banyak lalu dijilid menjadi satu lalu memiliki susunanan tersendiri. Adapan strategi contoh aturan untuk mengetahui cara yang efekti dilakukan. Strategi ini terdiri dari 4 langkah, yaitu:
1.Mendefenisikan konsep.
2.Jelaskan istilah-istilah dalam defenisi konsep
3.Beri contoh untuk mengilustrasikan cirri utamanya
4.Member contoh tambahan

         Dalam sebuah konsep terdapat juga peta konsep yang berupa presentasi visual dari koneksi konsep dan organisasi hierarkis konsep. Peta konsep juga memungkinkan memuat konsep dalam kategori superordinat dan mencakup contoh yang termasuk di dalamnya dan contoh yang bukan  termasuk di dalamnya.
         Jadi dalam suatu pembelajaran alangkah baiknya kita mengetahui konsep yang akan kita pilih agar usaha kita dapat maksimal dan mendapat hasil yang maksimal juga, karna setiap indivudu mengharapkan mendapat yang terbaik sesuai dengan usahanya. Dalam konsep belajar kita dituntut untuk memahami dan mengetahui suatu hal yang ingin kita ketahui secara mendasar kemudian ke khusus, dan kita harus dalam mengambil garis-garis besar dan intinya agar kita dapat lebih memahamai hal tersebut. Karna akan lebih mudah kita mengingat intinya dari pada semua defenisi karna kita akan lebih mengerti jika mengingat kata kuncinya lalu dikembangkan sendiri sesuai dengan kebenarannya.
            Janga hanya menghafal tapi kita juga harus memahami apa yang kita hafal tersebut agar dapat kita aplikasikan dalam aspek apapun sesuai dengan hal yang kita ketahui tersebut. Mengingat dan memahami harus beriringan agar menjadi kombinasi yang baik sesui dengan konsep yang kita pilih di awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar