Powered By Blogger

Jumat, 27 Juni 2014

HypnoTeaching untuk Ayah/Ibu


HypnoTeaching untuk Ayah/Ibu

Kebanyakan dari orang tua jaman sekarang mementingkan memiliki anak ketika sudah menikah tanpa memikirkan bagaimana menjadi seorang ayah atau ibu yang baik untuk anaknya nanti. Memang untuk menjadi seorang ayah atau ibu yang baik tidak ada sekolahnya tetapi kita bisa belajar dari buku ataupun dari pengalaman orang yang lebih berpengalaman. Kenapa menjadi seorang ayah atau ibu yang baik itu perlu? Karena setiap hal yang baik pasti akan berbalas yang baik juga, sama seperti halnya kita merawat seorang anak dengan penuh rasa kasih sayang maka anak itu pun nantinya akan tumbuh menjadi pribadi yang baik dan juga sayang kepada kita. Mungkin lingkungan dan pergaulan bisa mempengaruhi si anak dalam perkembangannya tetapi itu kembali kepada kita selaku orang tua karena anak yang patuh kepada orang tua pasti lebih mendengarkan perkataan orang tuanya ketimbang teman-temannya, dan kenapa bisa demikian? Karena si anak merasa orang tuanya ialah orang tua yang baik dan selalu memberi yang terbaik padanya, hal itulah yang membuat si anak lebih mendengarkan orang tuanya. Tetapi jika orang tuanya terkesan tidak memperhatikan anaknya dan terlalu membiarkan anaknya berkembang sendiri tanpa adanya pengawasan maka besar kemungkinannya si anak akan lebih memilih mendengar perkataan temannya ketimbang orang tuanya. Mungkin ini terdengar aneh bagaimana mungkin seorang anak lebih memilih teman ketimbang orang tua tetapi di kenyataannya itu banyak terjadi seperti kasus geng motor, tauran pemuda dan segala macam perbuatan yang merugikan yang dilakukan gerombolan pemuda. Kebanyakan dari anak-anak yang seperti itu berasalan memilih teman karena selalu ada untuk dirinya dan lebih memperhatikan mereka, dan banyak juga dari mereka tau hal yang mereka lakukan salah tetapi karena ajakan teman sendirilah yang mereka tidak bisa menolaknya. Rata-rata dari para anak yang seperti ini memiliki orang tua yang acuh tak acuh pada anak mereka sendiri, dan hal itu berlangsung dari perkembangan anak.

Masihkah kita lebih memilih untuk cepat-cepat memiliki keturunan dan tidak memperhatikan bagaimana perkembangannya nanti? Tentu tidak, karena akan lebih indah ketika kita sudah memiliki kemampuan yang cukup untuk mendidik anak dan sudah berkomitmen untuk menjadi seorang ayah atau ibu yang baik. Dengan hal ini lah kita dapat menjadikan anak kita nantinya menjadi pribadi yang baik sesuai keinginan kita ataupun keinginannya nanti ketika dia sudah lebih tau. Perlu kita ketahui semua pribadi manusia itu baik adanya tetapi tergantung bagaimana kita mengakui dan menganggap rasa baik itu benar ada didalam diri kita atau hanya perasaan kita saja, dan disinilah peran orang tua yang baik untuk membimbing si anak menjadi pribadi yang baik dengan caranya sendiri. Karena sudah pasti tiap orang tua memiliki caranya tersendiri dalam  membimbing dan mendidik anaknya, apa lagi tiap anak itu pasti memiliki daya tangkap yang berbeda sehingga berbeda pula perlakuan yang harus diberikan.

Disini saya juga ingin mempromosikan salah satu pelatihan yang dapat membantu kita dalam memahami bagaimana gaya belajar anak sehingga dapat mempermudah dalam proses belajar, mendidik dan ketahui bagaimana cara memberi perintah kepada anak secara persuasive. Nama pelatihannya ialah HypnoTeaching dan pelatihan bisa diikuti oleh orang tua, guru, dosen, trainer dan fasilitator. Banyak hal bermanfaat yang bisa diambil jika mengikuti pelatihan ini, diantaranya ialah: lebih mudah menyampaikan pelajaran atau arahan kepada orang lain, terampil mengelola keadaan untuk orang lain. HypnoTeaching ialah seni berkomunikasi kepada para pembelajar dengan menitik beratkan pada pengembangan potensi pikiran bawah sadar (unconscious mind) sehingga tercipta proses belajar yang efektif , menyenangkan dan membawa perubahan. Disini kita akan langsun mempengaruhi atau pun membentuk pola piker orang lain dengan cara berkomuikasi dengan pikiran bawah sadarnya, karena kita dalam bertindak kebanyakan dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar kita yang meringankan pikiran sadar kita. Bagaimana jika kegiatan bawah sadar kita dilakukan oleh pikiran sadar kita? Pasti kita akan kesusahan dan fokus kita akan menjadi banyak. Dan karena itulah pikiran bawah sadar sangat berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pengalaman Pedagogi dan Andragogi

Pengalaman Pedagogi dan Andragogi

            Pedagogi
Pedagogi ialah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru yang dalam istilahnya merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran pada anak-anak TK dan SD. Pedagogi juga memilki ciri-ciri yang menjelaskan tentang teknik pembelajaran yaitu :
  • Pengalaman Siswa yang sedikit atau terbatas

Karena siswa baru mulai belajar bersama siswa-siwa yang lain, dan mungkin menjadi pengalaman pertama.
  • Kesiapan belajar hanya sebatas mengetahui

Karena disini siswa tidak tau bagaimana proses belajar mengajar dan terkesan mengikuti saja arahan dari pengajar tanpa mempertanyakannya.
  • Metode yang diajarkan pasif

Karena siswa sepenuhnya mengikuti pengajara dan tidak diminta untuk member tanggapan dan feedback.
  • Semua aktivitas dikontrol pengajar

Aktifitas yang ada sepenuhnya dikendalikan pengajar sesuai dengan keinginan pengajar ataupun materi yang diberi.
  • Orientasi kepada siswa

Karena siswa yang memiliki ciri-ciri seperti diatas.


Pengalaman dalam pedagogi

Pengalaman pedagogi saya berada pada masa saya TK (Taman Kanak-kanak). Di TK saya merasa sangat berkesan dan sangat bahagia karena penuh dengan bermain dan kebahagian. Tidak ada target dan tidak ada tugas, yang ada hanyalah permainan yang mendidik dan nyanyi-nyanyian yang menambah semangat. Aktifitas saya disana sepenuhnya diawasi oleh guru dan terkesan diarahkan tetapi saya tetap merasa bebas karena saya merasa nyaman. Disana saya belajar berhitung, mengeja, menggambar, menyanyi  dan semua kegiatan yang mendukung kreatifitas saya selaku siswa. Dan ketika saya sudah masuk di SD (Sekolah Dasar) saya mulai merasa bermain itu kurang dilakukan dan mulai serius dengan pelajaran. Materi yang disampaikan pun mulai lebih berat dan pelan-pelan meningkat tiap naik kelas. Saya mulai diberi tugas di kelas dan tugas untuk dirumah yang kadang membuat saya bingung untuk dikerjakan sendirian. Tetapi perlahan-lahan saya mulai terbiasa dengan tugas di kelas maupun tugas untuk di rumah.


              Andragogi
Andragogi ialah proses untuk melibatkan peserta didik yang dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar. Dimana orang dewasa perlu dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi dari pembelajaran yang mereka ikuti (berkaitan dengan konsep diri dan motivasi untuk belajar).dan istilah andragogi digunakan untuk menunjukkan perbedaan antara pendidikan yang diarahkan diri sendiri dengan pendidikan melalui pengajaran oleh orang lain. Andragogi juga memilki ciri-ciri yang menjelaskan tentang teknik pembelajaran yaitu :
  • Pengalaman Mahasiswa sudah banyak

Karena siswa sudah terlebih dahulu menjalani proses belajar mengajar di TK, SD, SMP, dan SMA sehingga sudah pasti banyak pengalamannya.
  • Kesiapan belajar sudah matang

Karena sudah banyak mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga kesiapan  untuk mendapat pelajaran yang lebih pun sudah matang.
  • Metode yang diajarkan aktif

Karena mahasiswa belajar untuk mengemukakan pendapat dan member pandangannya tersendiri akan sesuatu hal atau materi yang diajarakan oleh pengajar.
  • Semua aktivitas tidak dikontrol pengajar

Aktivitas belajar mengajar diberikan pada tiap-tiap mahasiswa karena pengajar hanya sebagai fasilitator dan bukan satu-satunya sumber ilmu.
  • Orientasi kepada mahasiswa

Karena mahasiwa yang memiliki ciri-ciri seperti diatas.


Pengalaman dalam Andragogi

Pengalaman andragogi saya berada pada masa saya kuliah sekarang. Persiapan saya saat masuk kuliah sudah saya persiapan terlebih dahulu pada tamat SMA agar saya dapat gambaran saat masuk kuliah nantinya. Hasilnya ialah saya mendapat gambaran untuk masuk kuliah dan keadaan disana, dan saya pun merasa berhasil ketika masuk kuliah. Di sini saya merasa belajara itu datang dari diri kita sendiri karena kuliah ialah keinginan kita dan bukan keinginan dosen pengajar kita. Dosen disini hanya sebagai fasilitator dan kitalah yang mencari ilmu lebihnya dari berbagai macam refrensi apakah itu dari buku atau dari internet. Saya merasa sedikit ketika harus mencari bahan kuliah sendiri karena saya takut salah dan hasilnya kurang memuaskan. Tetapi pada akhirnya saya mampu membiasakan diri dengan bertanya dengan senior dan dosen untuk bagai mana mencari bahan yang baik dan benar. Dan lama-kelamaan saya merasa nyaman meski rada kesulitan ketika mencari materi karena kebanyakan materinya berbahasa asing sehingga harus di translate terlebih dahulu agar lebih mudah dimengerti.